MODEL
PEMBELAJARAN
Disajikan
pada kegiatan
Workshop Pemberdayaan
MGMP IPA Kabupaten Wonosobo
Kamis, 13
Oktober 2011
Oleh :
Siti Fatimah, S.Pd
Kompetensi :
Guru memiliki
kemampuan:
menerapkan
berbagai pendekatan, model/strategi, metode, dan teknik pembe-lajaran yang
mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu.
|
Indikator :
Guru dapat:
1. Mendeskripsikan pengertian model pembelajaran
2. menyebutkan jenis-jenis model
pembelajaran
3. mendeskripsikan model – model pembelajaran
4. menerapkan model-model pembelajaran dalam RPP.
|
Amanat PermenPan No. 16 tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kredit Ps.. 5 ayat 1 menyebutkan Tugas utama
Guru adalah mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah serta tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah.
Adapun pasal 6 ayat 1 menyebutkan Kewajiban Guru
dalam melaksanakan tugas adalah :merencanakan pembelajaran/bimbingan,
melaksanakan pembelajaran/bimbingan yang
bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/bimbingan, serta
melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan.
Oleh
karena itu guru perlu mengembangkan model pembelajaran untuk memenuhi amanat
tersebut.
I.
Deskripsi Model Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran dikenal
beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna. Istilah tersebut adalah: (1)
pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran;
(4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran.
(1)
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dilihat
dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
1.
berorientasi atau berpusat pada
siswa (student centered approach)
2.
berorientasi atau berpusat pada
guru (teacher centered approach).
Newman dan Logan
(Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap
usaha, yaitu :
1.
Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan
pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
- Mempertimbangkan
dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
- Mempertimbangkan
dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
- Menetapkan norma-norma dan
batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku
keberhasilan.
(2)
Strategi pembelajaran dapat diartikan pula sebagai suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Dilihat dari strateginya,
pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua :
(1) exposition-discovery learning
(2) group-individual learning
(Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008).
Ditinjau dari cara penyajian dan
cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi
pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan
kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something”
sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya
(2008).
(3)
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Terdapat beberapa
metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4)
simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8)
debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Selanjutnya metode pembelajaran
dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran.
(4)
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode
ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik
tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode
ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan
penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang
siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal
ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang
sama.
(5)
Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik
pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang
sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam
taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak
diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki
sense of humor, tetapi lebih banyak
menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang
itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari
masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian
dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah
ilmu sekaligus juga seni (kiat)
Apabila antara pendekatan, strategi,
metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu
kesatuan yang utuh maka terbentuklah model pembelajaran.
(6)
Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir
yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran.
Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan
berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar (Syaiful Sagala,
2005).
Sedangkan Bruce and Weil menyebutkan 4 karakteristik model
pembelajaran, yaitu : Sintaks, System social, , prinsip reaksi, dan System
pendukung untuk mendukung keterlaksanaan model pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran,
Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990)
mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model
interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model
personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian,
seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan
strategi pembelajaran.
(7)
Desain pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan
prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih
menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu
setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan
tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki
keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang
efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan.
II.
Jenis Model Pembelajaran
A.
Pengertian Model
Pembelajaran Langsung
Digunakan untuk menyampaikan
pengetahuan deklaratif dan procedural.
Tahap/ langkah :
1.
orientasi,
2.
presentasi,
3.
latihan terstruktur,
4.
latihan terbimbing, dan
5.
latihan mandiri.
B.
Model Pembelajaran Kooperatif
No.
|
Fase
|
Perilaku
Guru
|
1
|
Menyediakan obyek dan perangkat
|
Guru mengemukakan tujuan,
memotivasi peserta didik untuk belajar, menyediakan obyek dan membuat
perangkat pembelajaran.
|
2
|
Menghadirkan/menyajikan informasi
|
Guru menghadirkan/menyajikan
informasi untuk peserta didik baik secara presentasi verbal ataupun dengan
tulisan.
|
3
|
Mengorganisasi peserta didik
dalam belajar kelompok
|
Guru menjelaskan pada peserta
didik bagaimana membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar
melakukan transisi secara efisien.
|
4
|
Membimbing bekerja dan belajar
|
Guru membimbing kelompok belajar
ketika mereka sedang bekerja menyelesaikan tugas bersama.
|
5
|
Evaluasi
|
Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok menyajikan
hasil kerjanya.
|
6
|
Mengenali prestasi
|
Guru mencari cara untuk mengenali
baik usaha, dan prestasi individu juga kelompoknya dan memberi penghargaan
terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.
|
C.
Model
Pembelajaran Inkuiri
Langkah – langkah
:
1.
Permasalah, Guru menjelaskan prosedur inkuiri dan
menyajikan peristiwa yang membingungkan.
2.
pengumpulan data untuk verifikasi
Menemukan
sifat obyek dan kondisi. Menemukan terjadinya masalah.
3.
Pengumpulan data dalam eksperimen
Mengenali
variabel-variabel yang relevan, merumuskan hipotesis dan mengujinya.
4.
Merumuskan penjelasan
Merumuskan
aturan-aturan atau penjelasan-penjelasan .
5.
menganalisis proses inkuiri
Menganalisis strategi
inkuiri dan mengembangkannya menjadi lebih efektif.
D.
Model Examples Non
Examples
Contoh dapat dari Kasus/Gambar yang Relevan dengan
Kompetensi Dasar
Langkah-langkah :
1.
Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran
2.
Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui
OHP/In Focus
3.
Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa
untuk memperhatikan/menganalisa gambar
4.
Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari
analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
5.
Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6.
Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
7.
Kesimpulan
E.
Picture And Picture
Langkah-langkah :
- Guru menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai
- Menyajikan materi sebagai
pengantar
- Guru menunjukkan/memperlihatkan
gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
- Guru menunjuk/memanggil siswa
secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang
logis
- Guru
menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
- Dari alasan/urutan gambar
tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang
ingin dicapai
- Kesimpulan/rangkuman
F.
Numbered Heads Together
Langkah-langkah :
- Siswa dibagi dalam kelompok,
setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
- Guru memberikan tugas dan
masing-masing kelompok mengerjakannya
- Kelompok mendiskusikan jawaban
yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya/mengetahui jawabannya
- Guru
memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan
hasil kerjasama mereka
- Tanggapan
dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
- Kesimpulan
G.
Cooperative Script
Metode belajar dimana siswa bekerja
berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari
materi yang dipelajari
Langkah-langkah :
1.
Guru membagi siswa untuk berpasangan
2.
Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan
membuat ringkasan
3.
Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
4.
Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan
memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Pendengar : (a)
Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap; (b) Membantu
mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau
dengan materi lainnya
5.
Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
6.
Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan guru
7.
Penutup
H.
Kepala Bernomor Struktur
Langkah-langkah :
1.
Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap
kelompok mendapat nomor
2.
Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomorkan
terhadap tugas yang berangkai. Misalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat
soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil
pekerjaan dan seterusnya
3.
Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok.
Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa
bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang
sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
4.
Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
5.
Kesimpulan
I.
Student Teams-Achievement Divisions
(Stad)/Tim Siswa Kelompok Prestasi (Slavin, 1995)
Langkah-langkah :
1.
Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2.
Guru menyajikan pelajaran
3.
Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-anggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya
sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4.
Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat
menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5.
Memberi evaluasi
6.
Kesimpulan
J.
Jigsaw (Model Tim Ahli)/(Aronson,
Blaney, Stephen, Sikes, And Snapp, 1978)
Langkah-langkah :
1.
Siswa dikelompokkan ke dalam 4 anggota tim
2.
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
3.
Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
4.
Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari
bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan sub bab mereka
5.
Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota
kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang
sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan
sungguh-sungguh
6.
Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
7.
Guru memberi evaluasi
8.
Penutup
K.
Problem Based Introductuon
(PBI)/(Pembelajaran Berdasarkan Masalah)
Langkah-langkah :
1.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik
yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah
yang dipilih.
2.
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik,
tugas, jadwal, dll.)
3.
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah,
pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4.
Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
5.
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
L.
Artikulasi
Langkah-langkah :
1.
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2.
Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3.
Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok
berpasangan dua orang
4.
Suruhlan seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang
baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat
catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
5.
Suruh siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil
wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan
hasil wawancaranya
6.
Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya
belum dipahami siswa
7.
Kesimpulan/penutup
M.
Mind Mapping
Sangat baik digunakan untuk
pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban
Langkah-langkah :
1.
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.
Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi
oleh siswa/sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
3.
Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4.
Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban
hasil diskusi
5.
Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil
diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6.
Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan
atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru
N.
Make – A Match (Mencari Pasangan) (Lorna
Curran, 1994)
Langkah-langkah :
1.
Guru menyiapkan beberapa kartu
yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya
satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
2.
Setiap siswa mendapat satu buah
kartu
3.
Tiap siswa memikirkan
jawaban/soal dari kartu yang dipegang
4.
Setiap siswa mencari pasangan
yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
5.
Setiap siswa yang dapat
mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
6.
Setelah satu babak kartu
dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
7.
Demikian seterusnya
8.
Kesimpulan/penutup
O.
Think Pair And Share (Frank Lyman, 1985)
Langkah-langkah :
1.
Guru menyampaikan inti materi
dan kompetensi yang ingin dicapai
2.
Siswa diminta untuk berfikir
tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru
3.
Siswa diminta berpasangan
dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran
masing-masing
4.
Guru memimpin pleno kecil
diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
5.
Berawal dari kegiatan
tersebutmengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi
yang belum diuangkapkan para siswa
6.
Guru memberi kesimpulan
7.
Penutup
P.
Debat
Langkah-langkah :
- Guru membagi 2 kelompok peserta
debat yang satu pro dan yg lainnya kontra
- Guru memberikan tugas untuk
membaca materiyang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas
- Setelah selesai membaca materi.
Guru menunjuk salah satu anggotanya kelompok pro untuk berbicara saat itu
ditanggapi atau dibalas oleh kelompok kontra demikian seterusnya sampai
sebagian besar siswa bisa mengemukakan pendapatnya.
- Sementara
siswa menyampaikan gagasannya guru menulis guru menulis inti/ide-ide dari
setiap pembicaraan di papan tulis. Sampai sejumlah ide yang diharapkan
guru terpenuhi
- Guru
menambahkan konsep/ide yang belum terungkap
- Dari
data-data di papan tersebut, guru mengajak siswa membuat
kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.
Sumber:
Akhmad Sudrajat, 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi,
Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran
BBM BERMUTU, 2010.